Berikut Ini Cara Penanggulangan Inflasi
smelildiali.com- Berikut Ini Cara Penanggulangan Inflasi. Oke, saat ini elo paham bahwa inflasi dapat berdampak positif didalam takaran tertentu, tetapi dapat negatif jikalau kebablasan. Elo juga telah tau pengklasifikasian bahaya inflasi. Sekarang pertanyaan seterusnya adalah:
Bagaimana caranya mengendalikan tingkat inflasi?
Pastinya pihak pemerintah punya jurus tertentu dong supaya tidak berlangsung inflasi yang kebablasan. Gimana sih langkah ngejaganya? Salah satu perangkat negara tersedia yang namanya bank sentral.
Nah, tidak benar satu tugas BI inilah untuk menjaga inflasi supaya tetap terhadap level yang wajar. Gimana caranya?
Yang pertama adalah dengan pilih tingkat suku bunga acuan, yang juga dikenal dengan BI Rate. Selain itu, tersedia juga kebijakan pengendalian Jumlah Uang Beredar (JUB) atau Money Supply.
Mungkin elo bingung, apa hubungannya tingkat suku bunga dengan pengendalian inflasi? Jadi gini penjelasannya:
Ada 1 tolak ukur yang tetap menjadi landasan bagi para pelaku ekonomi (pengusaha, pedagang, investor, dll) untuk membawa dampak keputusan. Tolok ukur itu adalah tingkat bunga.
Tingkat bunga yang dimaksud di sini, mencakup banyak hal, contohnya bunga tabungan masyarakat, bunga deposito, bunga kredit utang bank, dll.
Nah, naik-turunnya tingkat bunga ini bakal menjadi landasan bagi para pelaku ekonomi untuk menentukan duit mereka senang digerakkan ke mana, apakah disalurkan untuk berinvestasi, disimpen di bank, atau diputer uangnya didalam usaha ekonomi riil.
Dalam situasi ini, Bank Indonesia (BI) adalah pihak yang berwenang untuk pilih BI Rate.
BI Rate inilah yang bakal menjadi acuan bagi para bankir untuk menyita ketentuan berapa persen bunga tabungan masyarakat, berapa persen bunga deposito, bunga beraneka kredit yang diberikan oleh bank kepada masyarakat, dll.
Terus gimana ceritanya BI rate ini dapat mengendalikan inflasi supaya gak benar-benar tinggi?
Sederhananya gini, begitu BI lihat laju inflasi tinggi, BI Rate bakal mereka naikkan! Lho kok jadi dinaikkan?
Tujuannya adalah supaya penduduk dan investor menyetorkan uangnya ke bank didalam beraneka bentuk, dapat menjadi simpanan atau deposito, ataupun instrumen pasar modal lainnya.
Lho iya dong, kalo bunga tinggi kan lebih untung kalo duit kami ditaro di bank, aman bebas risiko, duit nambah tetap secara otomatis, ga perlu sibuk investasi atau jalanin usaha yang berisiko gagal.
Tapi di sisi lain, tanpa paham hal itu juga bakal berpengaruh terhadap kuantitas duit beredar. Karena jadi kecil kuantitas duit beredar, inflasi jadi dapat ditekan.
Yang kedua, BI perlu mengontrol inflasi namanya Operasi Pasar Terbuka atau Open Market Operation. Prinsipnya sama, yaitu pengontrolan kuantitas duit yang beredar di masyarakat.
Namun untuk dapat meminimalisir kuantitas duit beredar, BI secara aktif melaksanakan penjualan atau pembelian surat bernilai yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, yang dikenal dengan Sertifikat Bank Indonesia (SBI). SBI ini bentuknya macem-macem, dari surat-surat bernilai (tanah), sampai kepemilikan saham, dsb.
Tujuannya adalah supaya pelaku ekonomi tertarik untuk membeli SBI supaya kuantitas duit beredar menjadi berkurang dan beralih menjadi wujud tabungan.
Kedua langkah di atas sebetulnya dapat dilakukan untuk mengontrol deflasi (kebalikan dari inflasi). Jika BI lihat bahwa deflasi telah jadi parah, maka BI bakal turunkan BI rate dan bakal membeli surat-surat berharga.
Tujuannya supaya duit beredar bertambah. Sebaliknya kalo BI menilai bahwa kuantitas duit yang beredar itu benar-benar sedikit supaya inflasi menjadi benar-benar rendah, maka BI bakal melaksanakan pembelian SBI dari masyarakat.
Tujuan lainnya supaya penduduk memegang duit lebih banyak dan tingkatkan konsumsinya, supaya terhadap selanjutnya bakal mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Komentar
Posting Komentar