Berikut Ini Jenis Inflasi Berdasarkan Asal Penyebabnya

 

smelildiali.comBerikut Ini  Jenis Inflasi Berdasarkan Asal Penyebabnya. Oke, secara garis besar elo tentu tambah paham penyebab dari fenomena inflasi. Tapi yuk cobalah gali lagi lebih mendalam perihal penyebab inflasi.

Dalam menyaksikan fenomena ekonomi secara nyata, gak bisa lupa bahwa dunia telah tambah terintegrasi, lebih-lebih dari sisi ekonominya. 

Gampang banget ngeliatnya di kehidupan sehari-hari. Coba deh cek, semua gadget elo buatan mana? peralatan elektronik rumah tangga layaknya AC, kulkas, TV, rice-cooker, dan sebagainya buatan mana? Nah, tersedia banyak banget produk yang digunakan itu tidak hanya melibatkan industri didalam negeri lho. 

Hubungan industri ini gak hanya didalam level barang mengkonsumsi saja, tetapi juga terhadap level bahan baku, layaknya biji besi, timah, kapas, gula, pasir, kayu, semen, dll. 

Dari situ bisa dilihat bahwa iklim industri di luar dapat berdampak juga terhadap situasi ekonomi di Indonesia, dan juga sebaliknya.

Hubungan ekonomi antar negara inilah yang juga terlalu mungkin terjadinya inflasi. Inflasi yang berjalan di negara lain bisa ikutan “kebawa-bawa” sampai ke Indonesia juga lho disaat membeli dari negara lain. 

Imported Inflation

Inflasi jenis ini bisa berjalan disaat negara lakukan pembelian dari negara yang sedang mengalami inflasi yang tinggi, agar barang-barang di negara tersebut kan tinggi tuh.

Kalo pas China lagi mengalami inflasi yang tinggi, maka harga barang-barang tersebut dari negeri asalnya juga tentu dapat jadi lebih mahal kan?

Karena para importir di Indonesia mendapatkan barang bersama harga lebih mahal dari biasanya, apa yang mereka lakukan pas dijual di Indonesia? 

Yak, harganya juga dapat lebih mahal. Inilah yang disebut bersama imported inflation, karena inflasi yang sebenernya berjalan di negara lain jadi kebawa-bawa masuk ke negara lewat pertalian dagang tadi.

Domestic Inflation

Inflasi domestik bermakna didalam negeri dong, maksudnya gimana nih? Hal ini berjalan sebagai akibat dari pengambilan kebijakan-kebijakan ekonomi didalam negeri yang tidak cukup tepat. 

Nanti gue bakalan bahas perihal penanggulangan inflasi lewat beragam kebijakan dari Bank Indonesia. Nah, kalo pengambilan kebijakan itu dikerjakan di sementara yang tidak tepat, maka bisa jadi berjalan inflasi.

Selain kekeliruan keputusan dari Bank Indonesia, kebijakan pemerintah yang terhadap pada akhirnya sebabkan harga terdorong naik adalah kebijakan perihal pajak. 

Kalo elo masih inget perihal Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (konten kelas XI K2013 perihal APBN dan APBD). 

Di situ dibahas tidak benar satu sumber penghasilan pemerintah adalah lewat penerimaan pajak yang wajib dibayarkan oleh perorangan dan juga oleh perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Indonesia.

Nah, kalo pemerintah menentukan pajak yang benar-benar rendah, namun membeli negaranya tinggi, pada akhirnya kan APBN-nya defisit. Kalo telah defisit gitu, mungkin besar pemerintah wajib memotong anggaran belanjanya. 

Kalo yang dipotong adalah anggaran membeli untuk pembangunan infrastruktur, ini berpotensi untuk sebabkan inflasi. 

Karena pada akhirnya distribusi barang jadinya terganggu karena pertolongan infrastruktur yang kurang. Hal kayak inilah yang disebut bersama domestic inflation, karena disebabkan oleh faktor-faktor yang berjalan di didalam negeri.

Apakah Inflasi Selalu Menandakan Bahwa Kondisi Ekonomi Memburuk?

Nah, sesudah elo paham  komponen apa aja yang penyebab inflasi, sekarang pertanyaannya:

“Apakah inflasi itu buruk? Apakah inflasi itu selalu menyatakan bahwa ekonomi suatu negara buruk?”

Kalo elo cek data ekonomi negara manapun di dunia ini, tentu dapat nemuin yang namanya laju atau tingkat inflasi. Meskipun yang kami cek adalah negara paling maju dan makmur di dunia ini sekalipun. 

Lho emang semua negara mengalami inflasi? Jawabannya IYA. 

Inflasi emang merupakan tidak benar satu fenomena didalam ekonomi makro yang benar-benar umum dengan kata lain benar-benar wajar.

Kalo harga barang dan jasa naik terus, bermakna kan masyarakatnya juga wajib cari duit lebih banyak lagi dong ya membuat memenuhi kebutuhan hidupnya? Kedengerannya kok bukan situasi yang bagus sih?

Masih inget cerita gue tadi soal duit jajan gue zaman gue SMA? Dari cerita itu keliatan kan ya kalo nilai duit Rp5.000 di tahun 1990-an emang jauh tinggi nilainya dibanding Rp5.000 sekarang. Padahal nominalnya sama-sama Rp5.000. 

Berarti bisa diartikan ya bahwa inflasi sebabkan nilai duit tambah berkurang harganya. 

Hal ini paham dapat merugikan ya kalo bila elo nabung sebanyak-banyaknya di celengan. Karena 10 tahun kemudian, duit yang ditabungin itu nilainya bakalan lebih kecil dibanding sementara tabungin.

Sekarang cobalah elo lihat deh kehidupan sehari-hari membuat orang-orang yang bekerja. Misalnya seorang karyawan di perusahaan A dapet gaji Rp3.000.000/bulan. Dia telah kerja di perusahaan A itu sepanjang 8 tahun dan gajinya dari dulu segitu. 

Kebayang kan bahwa 8 tahun yang lalu, bersama duit Rp3.000.000 itu dia mungkin bisa beli macem-macem. Tapi nilai uangnya sekarang telah nggak segede dulu lagi, karena sepanjang 8 tahun ini berjalan inflasi. 

Nah, ini kan sebenernya bermakna penghasilan dia turun toh? Nominalnya sih nggak turun, tetapi nilai riil-nya turun kan ya? Inilah yang dibilang terkecuali inflasi tuh menurunkan penghasilan riil seseorang. 

Makanya umumnya perusahaan tersedia kebijakan kenaikan gaji karyawan tiap tiap tahunnya, dan seharusnya kenaikan gaji ini juga sesuaikan bersama tingkat inflasi.

Jadi balik lagi nih, apakah inflasi tuh selalu merugikan perekonomian? Jawabannya: Nggak selalu merugikan. Kenapa kok ga selalu merugikan? Karena didalam kenyataannya, terdapatnya inflasi juga mendorong perkembangan ekonomi. 

Lho kok bisa? Coba ya lihat deh, kalo bila berjalan inflasi nih di Indonesia karena kuantitas duit yang beredar di penduduk meningkat sebagai akibat dari banyaknya kredit yang dikucurkan oleh pihak perbankan, tentu penduduk bakalan beli barang dan jasa lebih banyak lagi kan? 

Sebagai akibatnya, permintaan secara umum atau Aggregate Demand kan jadinya meningkat tuh, tetap terjadilah inflasi. 

Tapi di sisi lain, peningkatan mengkonsumsi penduduk ini terhadap pada akhirnya menaikkan Pendapatan Nasional atau Produk Domestik Bruto/PDB (Gross Domestic Product/GDP) kan? 

Dalam pengertian lain, inflasi terhadap tingkat spesifik dibutuhkan untuk mendorong roda ekonomi untuk tetap maju.

Inget tidak benar satu cara mengkalkulasi penghasilan nasional adalah bersama mengfungsikan persamaan berikut:

GDP=C+I+G+(X-M)

  • C = konsumsi
  • I = investasi
  • G = pengeluaran pemerintah
  • X = ekspor
  • M = impor

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bidang-Bidang Akutansi Ekonomi Dalam Menjalankan Bisnis

Berikut Dampak Inflasi dan Cara Mengatasinya

Penyebab Inflasi Dalam Sebuah Ekonomi