Kelemahan Perekonomian Indonesia Selama Ini
Angka itu bahkan dapat meledak ketika ekonomi bergerak sangat cepat. Menteri Koordinasi Ekonomi, Darmin Nasution, mengatakan bahwa selalu ada insiden pemanasan ketika pertumbuhan ekonomi cepat.
Di era ordo baru, itu dipanggil untuk memanaskan, panasnya mesin, "kata Darmin kepada Jakarta pada hari Senin (19/12/2016). Setelah dipelajari oleh pemerintah, Darmin menjelaskan bahwa Indonesia tidak memiliki beberapa Industri mendasar dan turunannya.
Antara lain, pembangunan kilang baru. "Setelah kami belajar, kami tidak memiliki beberapa industri dasar dan turunannya. Pertama kilang dengan petrokimia, cobalah untuk memeriksa," katanya. "Kedua, bahan kimia dasar, yang lain adalah bahan kimia umum dan turunan farmasi mereka dan sebagainya khususnya untuk menghabiskan dana besar untuk asuransi kesehatan BPJ, aneh jika kita tidak dapat mengembangkan industri ini (kimia)", jelas Darmin.
Menurutnya, pemerintah telah menghabiskan dana kesehatan yang besar, tetapi apotek tetap diimpor. Akibatnya, salah satu jalur akan dikembangkan oleh paket kebijakan ketika ada relaksasi DNI, peringkat skala besar yang terbuka hingga 100% dapat datang dari luar negeri.
"Mengapa? Karena kita tahu bahwa investor kita dapat masuk ke dalam produksi obat generik dan segala macam, tetapi tidak dapat memasuki bahan baku produksi yang berabad -abad dikendalikan oleh Eropa.
Negara yang dapat mengembangkan India ini dan Cina ini, tetapi Cina terbesar, "kata Darmin. Mantan gubernur Bank Indonesia mengungkapkan, untuk mengatasi hal ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) langsung pergi ke India untuk membahas investasi farmasi.
Sehingga harga obat di Indonesia bisa lebih murah. "Presiden India dan Iran, salah satunya dibahas di Indonesia, kami terbuka untuk masuk, kami dapat mendorong harga obat bahkan lebih murah. Sekarang, obat generiknya murah jika masuk ke Amont Invests di Indonesia," pungkas Darmin.
Komentar
Posting Komentar